NIM : 12109710
Sumber :
http://news.detik.com/read/2012/05/16/041915/1918035/10/kasus-foto-palsu-korban-sukhoi-ibunda-yogi-maafkan-anak-saya?9911012
Jakarta - Yogi Samtani menjadi tersangka kasus penyebaran foto palsu korban Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak. Merasa bersalah, Yogi pun meminta maaf melalui sang ibunda, Lis Anggraini.
"Saya pribadi meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan kepada korban Sukhoi, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan anak saya yang tidak disengaja," ungkap Lis di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2012) malam.
Menurut Lis, foto tersebut ia dapatkan melalui jaringan BlackBerry Messenger dari temannya. Lalu dia kirim ke Yogi hingga akhirnya diupload di twitter.
"Saya dapat (foto itu) dari BlackBerry teman, terus saya kirim ke anak saya, tapi bukan bermaksud apa-apa," jelasnya.
Kuasa hukum Yogi, Muhammad Yahya Rasyid menambahkan, tidak ada kepentingan apa pun terkait foto tersebut. Bahkan pada awalnya, Yogi ingin memberikan empati pada keluarga korban.
"Karena dia mungkin berfikir bahwa gambar itu adalah gambar sukhoi, tanpa dia cek," terangnya.
Yogi sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyebar foto palsu korban Sukhoi. Hingga saat ini, mahasiswa asal Lampung tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mabes Polri.
Analisa :
Dari kasus diatas yogi samtani (22) sudah menyalahgunakan etika berinternet dalam hal ini adalah foto gambar tentang kecelakaan pesawat yang ia dapat dari temannya tentang kecelakaan pesawat. Tanpa ia berpikir luas dan menghargai perasaan para korban, ia upload foto kecelakaan pesawat ditempat lain yg dibuat seolah-olah itu adalah kecelakaan pesawat sukhoi di akun Twitternya. Akibat perbuatannya itu ia dikenakan pasal penyebaran foto manipulasi dalam informasi dan teknologi elektronik(ITE). Pasal 51 ayat 1 junto & pasal 35 ayat 1 no.11 thn 2008.
Kesimpulan :
Berhati-hatilah dan lebih bijaklah dalam berinternet dan menyikapi informasi yang kita terima. Lebih berpikir luas jangan sembarangan membuat asumsi apa pun dari informasi yang kita terima dan jangan juga sembarangan memposting gambar atau apapun di media sosial karena dapat dilihat dan di akses siapa pun apa lagi yang berhubungan dengan bencana. Karena banyak dari pihak korban yang menunggu kepastian kabar dari kerabat atau keluarga mereka.
0 komentar:
Posting Komentar