Stop Cyberbully! Mari Menjadi Pengguna Internet yang Beretika


Awalnya internet hanya digunakan oleh segelintir orang saja. Lambat laun akhirnya perpindahan dari dunia nyata ke dunia maya benar-benar terjadi. Semakin banyaknya pengguna internet akhirnya membentuk sebuah jaringan sosial dengan berbagai macam bentuk. Internet menjadi sarana komunikasi praktis seperti di dunia nyata, orang bisa bertegur sapa dengan orang lainnya.
Bagi sebagian orang internet adalah sarana untuk mencurahkan isi hati terdalam, lihat saja dalam sehari orang bisa berkali-kali posting update status di facebook atau ngetweet tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. Apalagi dengan adanya blog bagaikan catatan pribadi rahasia, orang dengan ringan bisa menuliskan perasaannya yang terdalam dan biasanya justru sulit bila orang itu diminta untuk mengatakannya secara langsung.

Boleh saja internet adalah teknologi karena menggunakan komputer dan perangkat canggih lainnya. Namun harus selalu diingat di dalam internet ada manusia yang saling berinteraksi, sehingga akhirnya dirasakan perlunya etika, sopan santun dan tata krama dalam menggunakan internet.
Sayangnya tidak mungkin bagi seseorang untuk diedukasi dengan matang sebelum akhirnya bisa menggunakan internet. Saya dulu berandai-andai, ah kalau mengemudi saja harus punya surat izin mengemudi agar pengemudi dipercaya telah paham aturan dalam mengemudi, maka pengguna internet juga harusnya memiliki surat izin berinternet karena sebenarnya internet juga memiliki aturan agar setiap penggunanya bisa selalu  merasa nyaman dalam aktivitasnya berintenet.
Well, internet menyatukan semua orang di seluruh penjuru dunia. Artinya setiap orang dengan latar belakang kehidupan yang berbeda, berbagai usia, tingkat pendidikan dan sifat yang majemuk itu berkumpul berinteraksi dengan lainnya di internet. Perlu adanya suatu aturan baku tentang cara berkomunikasi di internet, aturan ini biasanya tidak tertulis tapi dihormati oleh para pengguna internet.
Masih banyak pengguna internet yang salah kaprah dalam berkomunikasi menggunakan internet. Interaksi di internet terasa terlalu bebas hingga akhirnya berujung kepada aktivitas merugikan seperti cyberbully, yang mungkin tanpa disadari telah menjadi fenomena akrab bagi pengguna internet untuk saling mencela meski mungkin hanya sekedar bergurau saja.
Think before posting
Satu hal penting yang harus selalu dilakukan dalam menggunakan internet adalah bijaksana. Kita harus mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum melakukanposting di internet. Semua resiko yang terjadi ketika tulisan sudah diposting tidak akan bisa untuk dikembalikan lagi.
Cyberbully bukanlah hal kecil, efeknya semakin lama semaking mengganggu para pengguna internet. Bukan hanya korban yang merasakan tetapi juga para pengguna internet lainnya. Diperlukan sebuah kesadaran untuk mampu menjadikan internet sebagai sarana komunikasi yang bermanfaat positif.
Kita mungkin merasa hanya sepele bila berinteraksi dengan teman melalui internet dengan kata-kata yang kurang sopan. Mungkin hanya sekedar gurauan, tetapi harus dipertimbangkan bahwa conversation kita di internet juga dilihat oleh teman dan orang lain. Tentunya setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda, bisa saja postingan kita meski tidak bermaksud serius dan hanya bergurau tetapi mampu menyinggung perasaan orang lain atau memberikan kesan buruk dari orang lain terhadap diri kita.
Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum melakukan posting di internet. Terkadang ketika marah kita memilih untuk melampiaskan kemarahan kita dengan menulisnya di internet. Hal ini tidak baik, membuka permasalahan pribadi kepada orang lain tidak akan pernah memberikan kesan yang positif.
Harus dipertimbangkan bahwa warga internet berasal dari berbagai perbedaan. Kita harus mempertimbangkan siapa saja yang akan membaca postingan kita. Mungkin ada yang masih berusia sangat muda atau terlalu tua, mungkin ada yang memiliki perbedaan dalam hal pandangan hidup dengan kita.
Ada kalanya terdapat sebuah diskusi dalam forum di internet yang akhirnya berujung pada perdebatan sengit. Misalnya terjadi pada kolom berita olahraga sepakbola, yang menarik bukan pada beritanya namun pada komentar para pembaca yang beradu argumentasi tentang tim dukungannya dan bahkan ada yang saling mencela satu sama lain.
Banyak hal yang harus dipikirkan bahkan sebelum mencela orang lain di internet. Mengejek atau mencela orang di internet malah memberikan kesan buruk tentang diri kita kepada orang lain. Belum lagi bila yang dicela malah balik mencela lagi atau membalasnya dengan hal lain yang lebih menyakitkan dan mempermalukan. Kalau tidak ingin diejek ya tidak usah mengejek. Pikirkan dengan matang dan bijaksana sebelum anda menulis postingan di internet. Pastikan tidak ada yang dirugikan dengan tulisan anda tesebut.
Satu kesalahan berakibat fatal
Citra anda di internet dibentuk oleh diri anda sendiri. Orang akan menilai anda melalui apa saja aktivitas anda di internet. Bagaimana cara anda menulis postingan dan cara anda berinteraksi dengan orang lain di internet. Satu kesalahan saja bisa membuat anda mendapatkan masalah dan merugikan diri anda.
Fenomena cyberbully misalnya terjadi pada seorang public figure di internet beberapa saat yang lalu. Ketika pengacara FA membuat postingan mengandung SARA di Twitter terhadap wakil gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. FA akhirnya justru dicaci maki oleh para pengguna internet lainnya. Bahkan FA dilaporkan ke polisi dan yang mengadukannya malah orang lain karena merasa terganggu dengan postingan FA. Inilah bukti bahwa cyberbully mampu menjadi sangat merugikan dan memberikan dampak di dunia nyata.
Metode baru dalam hal pererkrutan tenaga kerja di beberapa negara maju saat ini juga patut dipertimbangkan. Para perusahaan mencoba mencari tahu tentang kepribadian calon pegawainya dengan melihat dari akun jejaring media sosial yang dimilikinya. Tentu mungkin di Indonesia akan menggunakan metode yang sama dalam proses perekrutan tenaga kerja. Hal ini harus menjadi alarm bagi para pengguna internet, mungkin saja perilaku kita di internet akan menentukan langkah hidup kita di kemudian hari.

Analisis :  
Postingan kita di internet bisa saja justru akan merugikan kita, maka perlu berhati-hati dalam menggunakan internet dengan tetap menghomati etika dan para pengguna internet lainnya. Solusi menghentikan cyberbully adalah dengan menghormati pengguna lain dan menggunakan internet sesuai batasan etika. Jangan pernah mengejek orang di internet, mungkin saja suatu saat orang-orang yang kita sayangi akan menjadi korban ejekan dari orang lain atau malah kita sendiri yang akhirnya menjadi korban cyberbully.



Kesimpulan : 
Cyberbully merupakan aksi di mana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas ,menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk. Maka harus disadari betul pentingnya menerapkan etika dalam berinteraksi di internet.

Oleh : M. Zakhrofi Hasan
Sumber : http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/27/stop-cyberbully-mari-menjadi-pengguna-internet-yang-beretika-523296.html

0 komentar:

Posting Komentar